Mutiara Marini
14110886
4KA27
ARSITEKTUR NETWORKING CLIENT
Jaringan
komputer atau dalam bahasa inggris disebut sebagai computer network
adalah sebuah interkoneksi (saling keterhubungan) antara kelompok-kulompok
dengan kelompok lain.
Dengan
menggunakan jaringan komputer, komputer-komputer akan menjadi satu kesatuan
sehingga bisa saling mengakses dan membagi resource.Jaringan komputer juga
dapat disambungkan ke internet.
Arsitektur
jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan
yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server.
Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Nah Server
ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya tang
terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server
juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server),
printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi).
Pada model
arsitektur ini, Client tidak dapat berfungsi sebagai Server,
tetapi Server dapat berfungsi menjadi Client (server
non-dedicated). Prinsip kerja pada arsitektur ini sangat sederhana,
dimana Server akan menunggu permintaan dari Client, memproses dan
memberikan hasil kepada Client, sedangkan Client akan mengirimkan
permintaan ke Server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil
prosesnya.
Sistem Client
Server ini tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan jaringan komputer
skala luas. Sistem ini menggunakan protokol utama Transmision Control
Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), sedangkam sistem operasi
yang digunakan antara lain Unix, Linux dan Windows NT.
Manfaat
Arsitektur Client Server
Manfaat yang
bisa didapatkan dari Arsitektur client server ini tidak jauh berbeda dengan
tujuannya yaitu dapat membantu perusahaan-perusahaan dalam pengolahan sebuah
data atau pengintegrasian data yang akan dikirimkan, distribusi informasi dan
berbagai peralatan menjadikan sistem jaringan semakin diminati untuk
diimplementasikan oleh perusahaan.
Ada beberapa
manfaat jenis arsitektur ini adalah :
* Memungkinkan akses basis data yang besar
• Menaikkan kinerja
• Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
• Biaya untuk hardware dapat dikurangi
• Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
• Biaya komunikasi berkurang
• Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
• Meningkatkan kekonsistenan
• Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
• Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami
* Memungkinkan akses basis data yang besar
• Menaikkan kinerja
• Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
• Biaya untuk hardware dapat dikurangi
• Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
• Biaya komunikasi berkurang
• Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
• Meningkatkan kekonsistenan
• Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
• Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami
Arsitektur
client-server juga memiliki kerugian, yaitu :
- Jika traffic jaringan terlalu padat, server bisa hang karena overload.Hal ini berbeda dengan jumlah simpul yang terpasang.Hal ini karena bandwidth keseluruhan dari jaringan P2P adalah jumlah semua bandwidth dari semua simpul yang ada di jaringn.
- Tidak seandal jaringan P2P dalam hal ketahanan terhadap down.Di jaringan client-server, jika server down, maka jaringan akan down, sementara P2P semua sumberdaya terdistribusi merata sehingga data akan didistribusikan merata.Jika salah satu simpul down, simpul lainnya masih dapat mentransfer data.
Peer to Peer
Jaringan
peer-to-perr (disingkat “disingkt “P2P” atau “PtP”) merupakan jaringan komputer
yang menggabungkan perbedaan konektivitas antara partisipan di jaringan dan
menjadikan semua bandwidthnya sebagai bandwidth bersama.
P2P berbesa
dengan client server yang mensentralisasikan sumber daya ke sekelompok server
yang berfungsi sebagai inti jaringan.Jaringan P2P biasanya didunaka untuk
menghubungakan simpul-simpul memalui koneksi ad-hoc.
Jaringan ini
unggul dalam beberapa fungsi, misalnya dalam hal file sharingan, yang
memungkinkan file-file audio, vidio, data dibagi di jaringan.Jaringan P2P tidak
memiliki client atau server, karena semua anggota jaringan memiliki kedudukan
yang sama.
Model
jaringan ini berbeda dengan client-client karena komunikasi dijaringan
client-server adalah dari dan menuju server utama.Contoh jaringan client server
adalah FTP Server yang memungkinkan data dari server dipindahkan ke FTP client
atau sebaiknya.
Jaringan P2P
yang menyebar pertama kali adalah Usenet News Server System di mana komputer
peer dapat berkomunikasi dengan komputer lainya untuk menyebarkan berita dari
usenet hingga artikel tersebut tersebar ke semua jaringn Usenet.
Terdapat
beberapa macam arsitektur aplikasi, yaitu :
1.
Standalone (one-tier)
Pada
arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data
dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Seperti
terlihat pada gambar 1.1.
Walaupun
komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang
terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”.
Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal
sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua
masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada
sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin
kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user
yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu,
membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat
itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan
untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet baru saja
dikembangkan oleh pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET.
Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai
dihapus.
2.
Client/Server (two-tier)
Dalam model
client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan
sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam
gambar 1.2. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan
pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database
yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam
client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari
aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi
dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah :
- Antarmuka pengguna
- Interaksi database
- Pengambilan dan modifikasi data
- Sejumlah aturan bisnis
- Penanganan kesalahan
Server
database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger
(yang juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian besar
logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani :
- Manajemen data
- Keamanan
- Query, trigger, prosedur tersimpan
- Penangan kesalahan
Arsitektur
client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan
dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user
bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun
dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses
data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih
terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu,
kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.
Model client/server memiliki sejumlah
keterbatasan
:
- Kurangnya skalabilitas
- Koneksi database dijaga
- Tidak ada keterbaharuan kode
- Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
Aplikasi-aplikasi
berbasis client/server memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas
adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu kebutuhan yang meningkat –
misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model
client/server lebih terukur daripada model berbasis host, masih banyak
pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model client/server semakin banyak
client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server.
Koneksi
database harus dijaga untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber
daya server yang berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke
dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena
kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client.
Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang
perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala.
Keamanan dan
transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS. Bukan
berarti model client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi
aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas
bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi
client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan.
Pengembangan
umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih
cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat
namun juga lebih hemat biaya.
3.
Three-Tier / Multi-Tier
Model
three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada
arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga
lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam
arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
- Layanan presentasi (tingkat client)
- Layanan bisnis (tingkat menengah)
- Layanan data (tingkat sumber data)
Layanan
presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika
bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah.
Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model
three-tier berada pada komputer tersendiri, seperti pada gambar 1.3
Konsep model
three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan,
aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
IP ADDRESS
IP address
versi 4 yang banyak digunakan saat ini ters\diri atas tiga slass.Klas-klas ini
dikelompokan berdasarkan jumlah nomor oktet (oktet merupakan bagian dariIP
address yang merupakan segmen-segmen IP address) yang digunakan sebagai
identitas jaringan, selain itu juga oleh range angka yang ada do oktet pertama.
Tiga kelas
tersebut adalah :
- Kelas A (paling besar) adalah ip address yang bagian awalnya berada di antara angka 1 hingga 126.
- Kelas B, diidentifikasikan dari 2 oktet, jangkauan oktet pertamanya antara 128 hingga 191.
- Kelas C (paling kecil) diidentifikasikan dengan tiga oktet, jangkauan oktet petamanya antara 192 hingga 223.
Ada berapa
angka khusus untuk oktet pertama beserta arti-artinya :
- 127 menunjukan ke komputer lokal.Hal ini berguna untuk melakukan pengujian di komputer lokal.
- 224 ke atas merupakan angka khusus yang memiliki tujuan khusus, seperti untuk multicasting.
- 0 dan 255 tidak bisa di terima di situasi tertentu.Namun angka 0 masih bisa digunakan di oktet kedua dan ketiga, misalnya 10.2.0.100
Komputer
yang tidak tergabung ke jaringan di luar (misalnya komputer-komputer di sebuah
perusahaan yang dihubungkan dalam jaringan namun tidak dihubungkan ke internet)
tidak perlu memiliki IP address global.Jika jumlahnya sedikit, IP address yang
digunakan bis tipe C, jika sedang tipe B dan jika banyak sekali, dapat
menggunakan tipe A.
Manfaat
Arsitektur Client Server
Manfaat yang
bisa didapatkan dari Arsitektur client server ini tidak jauh berbeda dengan
tujuannya yaitu dapat membantu perusahaan-perusahaan dalam pengolahan sebuah
data atau pengintegrasian data yang akan dikirimkan, distribusi informasi dan
berbagai peralatan menjadikan sistem jaringan semakin diminati untuk
diimplementasikan oleh perusahaan.
Ada beberapa
manfaat jenis arsitektur ini adalah :
* Memungkinkan akses basis data yang besar
• Menaikkan kinerja
• Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
• Biaya untuk hardware dapat dikurangi
• Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
• Biaya komunikasi berkurang
• Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
• Meningkatkan kekonsistenan
• Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
• Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami
* Memungkinkan akses basis data yang besar
• Menaikkan kinerja
• Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
• Biaya untuk hardware dapat dikurangi
• Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
• Biaya komunikasi berkurang
• Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
• Meningkatkan kekonsistenan
• Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
• Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami
Arsitektur
client-server juga memiliki kerugian, yaitu :
- Jika traffic jaringan terlalu padat, server bisa hang karena overload.Hal ini berbeda dengan jumlah simpul yang terpasang.Hal ini karena bandwidth keseluruhan dari jaringan P2P adalah jumlah semua bandwidth dari semua simpul yang ada di jaringn.
- Tidak seandal jaringan P2P dalam hal ketahanan terhadap down.Di jaringan client-server, jika server down, maka jaringan akan down, sementara P2P semua sumberdaya terdistribusi merata sehingga data akan didistribusikan merata.Jika salah satu simpul down, simpul lainnya masih dapat mentransfer data.
Kesimpulan
Arsitektur Networking Client Server
- Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Nah Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi)
- Server memiliki beban berat apabila server mendapat permintaan yang banyak atau bersamaan. Kapasitas server berpengaruh pada lama tidaknya pemerosesan permintaan. Apabila permintaan lebih sedikit maka balasan dari server akan cepat. Dan pada proses ini untuk jaringan luas berpengaruh pula pada kekuatan media jaringam yang kita gunakan.
- Komputer yang tidak tergabung ke jaringan di luar (misalnya komputer-komputer di sebuah perusahaan yang dihubungkan dalam jaringan namun tidak dihubungkan ke internet) tidak perlu memiliki IP address global.Jika jumlahnya sedikit, IP address yang digunakan bis tipe C, jika sedang tipe B dan jika banyak sekali, dapat menggunakan tipe A.
Diantara
keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari arsitektur n-tier (atau 3-tier
pada umumnya), yang terutama adalah:
- Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan dating
- Business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara
3. Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara
transparan.
0 komentar:
Posting Komentar