Tugas softskill IBD BAB 9


MANUSIA DAN HARAPAN


1. PENGERTIAN HARAPAN
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

Study Kasus :
  • Ria seorang mahasiswi Sistem Informasi Gunadarma, ia rajin belajar dengan harapan didalam ujian semester mendapatkan angka yang baik
  • Vita seorang wiraswasta yang rajin. Sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadi kenyataan, karena itu berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.
opini :
Dari contoh tersebut kita menyadari, bahwa harapan adalah suatu wujud keinginan dari dalam hati dimana, seseorang akan berusaha sebaik mungkin untuk mewujudkan harapannya tersebut. begitu pula ketika kita meminta pengharapan kepada Tuhan, pasti kita akan berdoa supaya apa yang kita inginkan dan kita harapkan bisa diwujudkan oleh Tuhan YME.

t


Tugas softskill IBD BAB 8


MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala; memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya; duduk termenung sambil memegang kepalanya; duduk dengan wajah munmg atau sayu, malas bicara; dan lain-lain.

Kegelisahan merupakan salah satu elcspirsi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.

Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektit), kecemasan neorotfic dan kecemasan moril.

(a). Kecemasan obyektif

Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Contoh:

Kenyataan yang pemah dialami seseorang misalnya pemah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutannya itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang mencemaskan.
Opini :
Kecemasan akibat dari kenyataan yang pemah dialami sangat terasa bila mana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian apa yang disebut stress.

(b). Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
(1) Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa seseuatu yang hebat akan terjadi.
Contoh :
Andi anak laki-laki berumur 9 tahun. Ia duduk di kelas IV SD. Pada suatu hari ia diberitahu ayahnya, bahwa minggu depan ayahnya dipindahkan ke kota lain. Mereka sekeluarga harus pindah. Sudah tentu Andi haruss ikut. Jadi ia harus pindah sekolah di kota tempat ayahnya bertugas. Ibu Andi nampak gelisah, karena tinggal di tempat yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang aktif menguinpulkan dan memajukan ibu-ibu. Lebih-lebih Andi, karena baik di kampung maupun di sekolah Andi banyak kawannya. Karena itu ia takut kalau di tempat yang barn kelak ia tidak akan merasa betah. Bila tidak ikut pindah, akan ikut siapa; ikut pindah bagaimana di tempat yang baru nanti. Ia takut pada bayangannya sendiri.

Opini :
Setiap manusia pasti memiliki permasalah pribadi masing-masing individu, baik yang mempunyai titik penyelesain ataupun tidak,, nah,, ketika masalah yang dihadapi tidak mempunyai titik penyelesain itu yang membuat orang menjadi gelisah, cemas ataupun khawatir, dan bisa menimbulkan frustasi atau gangguan kejiwaan kecil namun bisa berakibat fatal.

banyak cara untuk menghilangkan kegelisahan tersebut, salah satunya ialah berkumpul bersama teman-teman dan berusaha melupakan masalah yang dihadapi walaupun sulit pasti teman-teman sekitar kita akan ikut membantu, maka jika kita menhadapi masalah yang membuat kita menjadi gelisah, hindarilah untuk meyendiri, karna itu tidak akan menyelesaikan permasalah kita.

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini